BURUNG SRITI
Burung sriti adalah salah satu jenis burung sangat
istimewa. Liur burung ini atau sarangnya bernilai mahal.Walaupun harga sarangnya
lebih murah daripada walet.Cara perkembangbiakan burung inipun seperti halnya
burung walet.Akan tetapi, perawatan burung ini lebih mudah daripada
burung walet.Cara perkembangbiakan burung inipun saya kutip dari berbagai
sumber. Dan inilah persyaratan untuk mengembangbiakan burung sriti.
BURUNG SRITI
Burung sriti adalah salah satu jenis burung sangat
istimewa. Liur burung ini atau sarangnya bernilai mahal.Walaupun harga sarangnya
lebih murah daripada walet.Cara perkembangbiakan burung inipun seperti halnya
burung walet.Akan tetapi, perawatan burung ini lebih mudah daripada
burung walet.Cara perkembangbiakan burung inipun saya kutip dari berbagai
sumber. Dan inilah persyaratan untuk mengembangbiakan burung sriti.
- Persyaratan Gedung/Rumah
– Sebaiknya, jika Anda akan membangun
gedung untuk sriti / merenovasinya, maka akan sangat baik sekali jika bahan
bangunan tersebut lebih banyak mengandung kapur daripada semen. Tujuannya
adalah agar suhu ruangan tidak mudah panas. Kapur cenderung menyerap air dan
mudah berlumut.
– Lebih baik lagi jika adukan campuran semen, kapur dan pasir diberi “tambahan”
bahan lagi, yaitu putih telur bebek. Ingat putih telurnya bukan kuning
telurnya. Fungsinya adalah agar bau ruangan mirip dengan bau sarang burung
seriti/walet.
– Tinggi tembok sebaiknya paling minimal 3 meter. Ini agar suhu ruangan tidak
mudah meningkat dan seriti/walet leluasa ketika terbang.
– Luas ruangan paling tidak 5 m x 4 m.
– Atap menggunakan genting tanah liat. Sangat tidak disarankan menggunakan
asbes apalagi seng.
– Untuk bagian atas dibuat “dak” dengan sistem sirip. Kayu yang digunakan dak
sebaiknya kayu yang benar-benar kering (tidak berbau lagi), cukup tua, dan
jangan dihaluskan (biarkan masih berserat, karena nantinya akan digunakan
burung untuk bertengger).
– Tembok sebaiknya sering diguyur air agar temperatur dalam ruangan rendah.
– Didalam ruangan sangat disarankan dibuat kolam/bak air, dengan minimal 1m x
1m x 1m. Tujuanya adalah sebagai pengontrol suhu ruangan. Disini pengaturan
suhu ruangan sangat menentukan sekali, sebab jika terdapat ketidaknyamanan
sedikit saja, jangan harap seriti akan datang apalagi menetap.
– Ada baiknya jika setiap jarak 3 meter pada tembok dibuat lubang dengan
peralon (yang berhuruf L) agar terjadi sirkulasi udara. Tinggi lubang sekitar
60 cm dari atap.
– Buat lubang masuk untuk seriti dengan ukuran kotak 50 cm x 20 cm. Pada bagian
luar gedung, lubang tersebut dicat warna hitam pada pinggirnya. Ini bertujuan
agar seriti dapat melihat lubang tersebut dengan jelas.
– Bagian luar gedung bisa dicat menggunakan kapur. Hindari pengecaran dengan
car berbahan kimia yang berbau menyenget. Hal ini akan mengekibatkan seriti
tidak betah.
– Disamping gedung akan lebih baik lagi jika dibuatkan kolam dengan ukuran
minimal 1 m x 3 m.
- Persyaratan lingkungan lokasi gedung/rumah adalah:
2). Daerah yang
jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi & perkembangan masyarakat.
3). Daerah yang
jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
4).
Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai,
rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.
Pengaturan
kondisi suhu & kelembaban dilakukan dengan:
a. Melapisi
plafon dgn sekam setebal 20 cm
b membuat
saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
c.
Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yg berjaraknya 5 m satu lubang,
berdiameter 4 cm
d. Menutup
rapat pintu, jendela & lubang yang tidak terpakai.
e. Pada
lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau
kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap.
- Cara Memilih Telur Sriti
Tips memilih telur sriti pascapanen terbagi dalam 3 macam warna,
yaitu:
1]Merah muda, telur yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0–5 hari.Putih kemerahan, berumur 6–10 hari.
2] Putih
pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10–15 hari.
3] Telur Sriti
berbentuk seperti burung Walet yaitu bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dgn
berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar & tidak boleh
menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai kantung
udara yang relatif kecil. Stabil & tidak bergeser dari tempatnya.
Letak kuning
telur harus ada ditengah & tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik
darah. Penentuan kualitas telur di atas dilakukan dengan peneropongan.
- PEMELIHARAAN :
1). Perawatan
Ternak
1)Anak burung
Sriti yang baru menetas tidak berbulu & sangat lemah. Anak Sriti yang belum
mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali
sehari. Selama 2–3 hari anak Sriti ini masih memerlukan pemanasan yang stabil
& intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu,
temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dgn cara membuka lubang udara
mesin.
2) Setelah
berumur 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak sriti dipindahkan ke dalam
kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah
atau pojok kotak.
3) Setelah
berumur 43 hari, anak-anak sriti yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada
malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan.
Tinggi rak
minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak sriti akan dapat terbang pada
keesokan harinya & mengikuti cara terbang sriti dewasa.
2) Sumber
Pakan
Burung sriti
merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah
serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan
& pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang sriti yang memuaskan, pengelola
rumah sriti harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau.
Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
a. Menanam
tanaman dengan tumpang sari.
b. Budidaya
serangga yaitu kutu gaplek & nyamuk.
c. Membuat
kolam dipekarangan rumah sriti.
d. Menumpuk
buah-buah busuk di pekarangan rumah.
-
HAMA & PENYAKIT :
1)
Tikus
Hama ini
memakan telur, anak burung sriti bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara
gaduh & kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak
nyaman. Cara pencegahan tikus degan menutup semua lubang, tidak menimbun barang
bekas & kayu-kayu yg akan digunakan untuk sarang tikus.
2)
Semut
Semut api
& semut gatal memakan anak sriti & mengganggu burung sriti yang sedang
bertelur. Cara pemberantasan degan memberi umpan agar semut-semut yang ada di
luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
3)
Kecoa
Binatang ini
memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil & tidak sempurna. Cara
pemberantasan degan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan & membuang
barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
4)
Cicak & Tokek
Binatang ini
memakan telur & sarang sriti. Tokek dapat memakan anak burung sriti. Kotorannya
dapat mencemari ruangan & suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan
burung sriti. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan
penanggulangan degan mebuat saluran air di sekitar pagar untnk penghalang,
tembok bagian luar dibuat licin & dicat & lubang-lubang yang tidak
digunakan ditutup.
Demikianlah artikel tentang budidaya burung sriti,semoga
bermanfaat :D
- Persyaratan Gedung/Rumah
– Lebih baik lagi jika adukan campuran semen, kapur dan pasir diberi “tambahan” bahan lagi, yaitu putih telur bebek. Ingat putih telurnya bukan kuning telurnya. Fungsinya adalah agar bau ruangan mirip dengan bau sarang burung seriti/walet.
– Tinggi tembok sebaiknya paling minimal 3 meter. Ini agar suhu ruangan tidak mudah meningkat dan seriti/walet leluasa ketika terbang.
– Luas ruangan paling tidak 5 m x 4 m.
– Atap menggunakan genting tanah liat. Sangat tidak disarankan menggunakan asbes apalagi seng.
– Untuk bagian atas dibuat “dak” dengan sistem sirip. Kayu yang digunakan dak sebaiknya kayu yang benar-benar kering (tidak berbau lagi), cukup tua, dan jangan dihaluskan (biarkan masih berserat, karena nantinya akan digunakan burung untuk bertengger).
– Tembok sebaiknya sering diguyur air agar temperatur dalam ruangan rendah.
– Didalam ruangan sangat disarankan dibuat kolam/bak air, dengan minimal 1m x 1m x 1m. Tujuanya adalah sebagai pengontrol suhu ruangan. Disini pengaturan suhu ruangan sangat menentukan sekali, sebab jika terdapat ketidaknyamanan sedikit saja, jangan harap seriti akan datang apalagi menetap.
– Ada baiknya jika setiap jarak 3 meter pada tembok dibuat lubang dengan peralon (yang berhuruf L) agar terjadi sirkulasi udara. Tinggi lubang sekitar 60 cm dari atap.
– Buat lubang masuk untuk seriti dengan ukuran kotak 50 cm x 20 cm. Pada bagian luar gedung, lubang tersebut dicat warna hitam pada pinggirnya. Ini bertujuan agar seriti dapat melihat lubang tersebut dengan jelas.
– Bagian luar gedung bisa dicat menggunakan kapur. Hindari pengecaran dengan car berbahan kimia yang berbau menyenget. Hal ini akan mengekibatkan seriti tidak betah.
– Disamping gedung akan lebih baik lagi jika dibuatkan kolam dengan ukuran minimal 1 m x 3 m.
- Persyaratan lingkungan lokasi gedung/rumah adalah:
- Cara Memilih Telur Sriti
- PEMELIHARAAN :
1)Anak burung Sriti yang baru menetas tidak berbulu & sangat lemah. Anak Sriti yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak Sriti ini masih memerlukan pemanasan yang stabil & intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dgn cara membuka lubang udara mesin.
-
HAMA & PENYAKIT :
2) Semut
Tiada ulasan:
Catat Ulasan